Kunjungan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono ke kamp pengungsian gempa Aceh di Desa Kute Geulime, Kecamatan
Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, pada Selasa, 9 Juli 2013, diwarnai isak tangis.
Pengungsi minta SBY untuk menemukan enam anggota keluarga mereka yang diduga
masih tertimbun longsor.
Nuraini, 45 tahun, pengungsi
korban gempa Aceh dari Desa Serampah, langsung menangis di pangkuan SBY ketika
Presiden masuk ke kamp pengungsian. Dia meminta suaminya, M. Jalil, 49 tahun,
dan anak bungsunya, Ali Hashimi, 11 tahun, yang hingga kini hilang bisa segera
ditemukan.
Pada kesempatan bertemu pengungsi tersebut, SBY mengatakan tim SAR akan berusaha mencari semua korban yang masih hilang. SBY lalu bertemu dengan sejumlah anak pengungsi. SBY bersama istrinya, Ani Yudhoyono, kemudian menghibur pengungsi dengan menyerukan yel-yel, "SBY punya siapa, Sby punya, siapa,...punya Indonesia."
SBY mendarat di helipad Desa
Rajawali, kecamatan setempat, pukul 09.47 WIB. Kemudian dia menuju posko
tanggap bencana Polda Aceh. SBY lalu mendapat penjelasan tentang proses
penanganan bencana gempa di Bener Meriah dan Aceh Tengah. Tidak lama di sana,
SBY langsung menuju kamp pengungsian.
Dan, sekitar 30 menit di
kamp pengungsian, SBY dan rombongan kembali lagi dengan menggunakan heli Super
Puma menuju Bandara Malikussaleh, Lhokseumawe.
tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar