Latest Post

Seorang Penipu Mengatas Namakan Dayah Dibekuk Polisi

Written By Unknown on Minggu, 29 Desember 2013 | 08.39

Seorang penipu yang kerap meminta sumbangan kepada warga yang mengatas namakan Dayah Babul Maghfirah Cot Keueung atau dayah Babun Najah Ulee Kareng, akhirnya  dibekuk petugas kepolisian saat beroprasi di kampung pineng  kecamatan syiah kuala Banda Aceh.

Pelaku yang bernama Tgk Kalsul A. Yani Bin Syarifuddin asal Dusun Masjid Tuha Jurong Binjei kec. Simpang Mamplam Bab. Bireun.


Saat ini pelaku sudah diamankan di Polsek Syiah Kuala. Untuk penyelidikan lebih lanjut. Ustad Masrul Aidi dalam status  fecebook miliknya menyatakan “Apabila ada yang datang meminta sumbangan yang mengatasnamakan kami sekeluarga ataupun lembaga kami yakni dayah Babul Maghfirah Cot Keueung atau dayah Babun Najah Ulee Kareng, mohon untuk di amankan". Karena Itu adalah bentuk penipuan. (***/Adi Doles)

Dewan Pimpinan Taman Pelajar Aceh Yogyakarta Melakukan Pendakian Massal Di Puncak Gunung Merapi

Written By Unknown on Sabtu, 28 Desember 2013 | 23.49

Diantara berbagai seremonial peringatan 9 tahun gempa bumi dan tsunami Aceh banyak di antara kita mungkin melupakan berbagai hikmah dibalik cobaan yang diberikan Allah SWT kepada manusia. Perdamaian antara Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka merupakan salah satu dari jutaan hikmah dibalik musibah itu kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kamis, 26 Desember 2013 tepat 9 tahun sudah peristiwa gempa bumi dan tsunami aceh terjadi. Hingga saat ini masih banyak peran dan tugas yang harus diselesaikan pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat aceh. Dengan tidak terlena euphoria yang semata hanya untuk menafikan bahwa rakyat sudah sejahtera dan pembangunan fisik telah terlaksana, tapi hal ini merupakan anomali. Kita harus mengakui bahwa perdamaian ini merupakan perdamaian semua kalangan dan tidak lagi terprovokasi dengan segilintir elit elit yang mengatasnamakan dirinya untuk tujuan kemerdekaan aceh. Akan tetapi, sekarang ini aceh telah merdeka dari segala bentuk kebakuan yakni konflik dan bencana besar tsunami. Yang menjadi tantangan kedepan ialah mempersatukan seluruh gagasan pikiran untuk membangun aceh yang moderat dan agamis.

Dewan Pimpinan Taman Pelajar Aceh Yogyakarta, memperingati Gempa Bumi dan Tsunami Aceh dengan melakukan Pendakian massal dan malam Renungan di Puncak Gunung Merapi Yogyakarta. Pendakian ini dimulai pada hari rabu 26 Desember 2013 pukul 01.00 dinihari dan sampai ke puncak pada pukul 07.00 Waktu Yogyakarta. Pedakian ini diikuti oleh 50 mahasiswa aceh di Yogyakarta 10 diantaranya merupakan mahasiswi.

M.Chandra Rizqi selaku ketua Tim Pendakian Massal mengatakan “gunung merapi merupakan gunung berapi teraktif di Indonesia dan merupakan gunung tertinggi di Yogyakarta, gunung yang memiliki ketinggian 2968 mdpl ditempuh dalam waktu 5 jam normal, akan tetapi dalam pendakian ini ada beberapa rekan kami yang mengalami kelelahan dan kedinginan, dengan mengucap syukur Alhamdulillah pendakian yang kami lakukan dapat ditempuh dengan waktu 6 jam dan semua pendaki sampai pada titik upacara yakni pasar bubrah”. “Tsunami adalah semangat di balik kesedihan, maka kita sebagai generasi Aceh harus kuat untuk menuju tingkat tertinggi yang lebih baik,” ungkap Chandra yang sering disapa Mas Coy.

Agam Zafina salah satu pendaki mengatakan “pendakian ini sungguh sangat menguji mental karena dalam 2 minggu terakhir Yogyakarta mengalami cuaca hujan. Akan tetapi, pada pendakian kali ini cuaca terlihat sangat cerah dengan sapaan bulan bintang dan merahnya matahari terbit di puncak gunung merapi.”


Taufik Akbar, Ketua Umum Taman Pelajar Aceh Yogyakarta juga ikut andil dalam pendakian. Taufik mengatakan “peringatan 9 Tahun Tsunami aceh di yogyakarta kali ini merupakan yang spesial, karena baru pertama kali diperingati di puncak gunung merapi. Pendakian massal ini mengambil tema ‘Geunta Perantauan’, yang mana kami sebagai mahasiswa Aceh yang merantau ke Yogyakarta tetap mengingat bahwa Aceh adalah tanah dimana kami dilahirkan.

Pendakian massal ini juga diikuti dengan malam renungan serta upacara pengibaran bendera Merah Putih dan pengibaran bendera bulan bintang. Taufik menambahkan “Bendera seharusnya tidak menjadi sumber perpecahan, tetapi sebagai symbol penyatuan rakyat Aceh. Ini terlihat dari besarnya antusias para pendaki yang berasal dari berbagai daerah di Aceh.” Semua pendaki dengan selamat kembali lagi ke balee gadeng pada pukul 01.00 dinihari tanggal 27 desember 2013. (***/Adi Doles)

Resepsi Teuku Wisnu-Shireen Sungkar di Hermes Palace Banda Aceh

Banda Aceh : Setelah menggelar resepsi di Jakarta 17 November lalu, pasangan artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar kembali menggelar acara resepsi. Resepsi kali ini dilakukan di Banda Aceh yang merupakan kota kelahiran Wisnu.

Acara resepsi berlangsung dengan sederhana di hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Minggu (29/12/2013).

Dari pengamatan Liputan6.com, Shireen nampak anggun mengenakan pakaian berkerudung abu-abu. Begitu juga dengan Teuku Wisnu yang mengenakan warna serupa dengan dipadu kopiah berwarna hitam.


Sebelumnya, resepsi pernikahan pasangan artis ini diawali dengan tarian ranup rampuan, yang merupakan tarian khas Aceh.(*)

liputan6

Tabrakan Mobil dan Bus PMTOH di Bireun, 2 Tewas

BIREUEN - Dua orang tewas akibat tabrakan maut antara mobil jenis Toyota Kijang Innova dengan pelat nomor BM 1885 JQ dengan Bus PMTOH berpelat nomor BL 7999 A. Kedua kendaraan tengah melaju dari arah berlawanan di lintas jalan negara Banda Aceh-Medan, tepatnya di Jembatan Awe, Desa Pulo, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Aceh, Sabtu (28/12/2013) dini hari sekira pukul 03.00 WIB. 

Kedua korban tewas merupakan supir dan satu penumpang minibus Innova, sedangkan enam penumpang lain termasuk dalam bus PMTOH dilaporkan selamat. Pasca-tabrakan, Kijang Innova ringsek berat di bagian depan dan dinding samping kanan, dengan posisi berhenti melintang di jalur kiri. Sedangkan Bus PMTOH terbalik miring dalam sawah di kiri jalan. 

Korban meninggal dievakuasi ke Puskesmas Peudada maupun IGD RSUD dr Fauziah. Supir Innova meninggal Busra (29), beralamat di Perumahan Permata III Pekan Baru dan Siti Aisyah (60), kerabat dekatnya beralamat di Kampung Baru Kecamatan Lot Tawar, Kabupaten Aceh Tengah. 

Informasi dihimpun dari beberapa saksi mata menyebutkan saat tabrakan terjadi kondisi jalan masih sepi. Kebetulan sebuah ambulans tujuan Banda Aceh melintas dan melihat innova terjepit dan bus terbalik ke sawah. Informasi itupun diteruskan ke anggota Satlantas piket dan dilanjut ke Polsek Peudada. 

Penuturan Hafis Jalil, salah seorang kerabat penumpang Innova naas, dirinya mengendarai Innova hitam yang berada di depan Innova putih yang mengalami tabrakan. Semua penumpang di dalam mobil pribadi itu anggota keluarganya. Mereka baru kembali dari Banda Aceh untuk melaksanakan ziarah ke kuburan saudara yang menjadi korban tsunami di Banda Aceh. 

Setiba di TKP, dari arah depan terlihat bus PMTOH melaju kencang hingga tiba-tiba saja bertabrakan dengan Innova putih BL 1885 JQ disupiri almarhum Busra yang melaju dibelakangnya. 

"Mendengar dentumas keras di belakang spontan saya berbalik arah karena menduga mobil dibawa Busra kecelakaan dan ternyata benar," ujar dia.

Sementara itu, Kanit Laka Polres Bireuen, Aipda Zulkarnen, menjelaskan, supir Bus PMTOH, Safrizal (59), beralamat di Langsa, sebelum tabrakan mengaku sudah melihat Innova mengambil jalur kanan seperti mau mendahului mobil di depannya. 

Supir bus sudah berupaya menghindari namun tidak dapat mengelak hingga bertabrakan dan terbalik ke sawah. 

"Bus sudah ditarik dari sawah menggunakan alat berat dan selanjutnya diamankan, sedangkan Innova langsung ditarik ke Polres dinihari tadi," sebutnya.(*)


Kompas

Sadis, Seorang Wanita Digorok Hingga Leher Putus Di Aceh

Tapaktuan - Tiana (75) warga Pasie Merapat, kecamatan Kluet Selatan, Aceh Selatan, Jumat (27/12) sekira pukul 02.00 WIB dini hari digorok oleh seorang pria stress hingga leher korban putus. Setelah menggorok leher korban hingga putus, pelaku yang bernama Adaini (40) itu membuang kepala korban ke semak-semak, sekitar 500 meter dari  tempat kejadian. Warga setempat baru bisa menemukannya sekitar pukul 09.00 pagi, dengan kondisi kepala yang tidak utuh lagi.

“Setelah membunuh dan menusuk korban, pelaku juga membawa kepala membuang ke semak ini,” ujar Mirwan, tokoh masyarakat sambil menunjukkan kearah lokasi penemuan kepala. Selain menghilangkan nyawa Tiana, pelaku juga membacok Kamsidar (50), yang merupakan kakak iparnya sendiri, dan harus dilarikan kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. “Kamsidar mengalami 4 tusukan , bahkan pisaupun masih menempel diwajahnya yang baru dicabut oleh warga,” cerita Mirwan.


Informasi yang diterima, pelaku mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2007 lalu. “Dia memang mengalami ganngguan jiwa, belum sembuh namun dalam pengontrolan obat, dan pelaku tercatat sebagai warga simpang dua kecamatan Kluet Tengah,” kata Yuslinur, perawat Comunity Mental Head Nurshing. Sementara untuk pelaku saat ini sudah diamankan di Mapolsek Kluet Selatan, untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait kejadian yang menggegerkan itu.(*)

diliputnews

Tempat Produksi Miras Digerebek Di Meulaboh

Meulaboh – Tim gabungan Satpol PP dan WH bersama TNI, Polri, Sabtu (21/12) malam, menggerebek sebuah warung tempat produksi minuman keras (Miras) di Desa Pasar Aceh, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat. Dalam penggerebekan tersebut, petugas berhasil mengamankan pelaku berinisial YU (50) dan menyita ratusan botol miras termasuk bahan baku yang sedang diolah oleh pelaku selama ini.

Kepala Satpol PP dan WH Aceh Barat, HT Samsul Alam mengatakan terungkapnya tempat minuman keras illegal sejenis ciu tersebut berdasarkan laporan masyarakat setempat. “Kami menindaklanjuti laporan masyarakat tersebut dan hasilnya kami mendapatkan nya, yaitu tempat produksi minuman keras ilegal siap dijualkan,” kata Samsul Alam.

Untuk pelaku berinisial YU itu, kata Samsul Alam saat ini amankan ke Kantor Satpol PP-WH guna proses pemeriksaan bersama barang buktinya, “Pelaku di amankan dulu dan menjalani pemerikasaan,” ungkapnya. Informasi yang dihimpun miras tersebut direncanakan untuk persiapan tahun baru yang akan dijual oleh pemiliknya dengan harga Rp20 ribu hingga Rp30 ribu/botol.


Sementara itu, YU saat ditanyai mengaku memproduksi miras tersebut atas permintaan masyarakat  untuk dijadikan obat kuat. “Saya menjual ini kepada ibu-ibu yang baru selesai melahirkan, dengan meminum ini dia bisa kuat dan badannya panas, dan inipun dijual khusus untuk orang cina saja,” akuinya.(*)

diliputnews

FOKBAR Tolak Perayaan Tahun Baru Masehi

Banda Aceh - Keinginan menolak perayaan tahun baru bukan hanya diserukan oleh OKP dan Ormas Islam saja, penolakan serupa juga disuarakan oleh Forum Kepemudaan Kecamatan Baiturrahman (FOKBAR). Melalui rilis yang diterima Humas Kota Banda Aceh, Senin (23/12), FOKBAR sebagai forum yang menaungi 10 organisasi pemuda gampong dalam Kecamatan Baiturrahman menyatakan mendukung sepenuhnya himbauan MPU Kota Banda Aceh dalam rangka mengantisipasi berbagai kegiatan perayaan malam tahun baru 2014. Rilis ini ditandatangani langsung oleh Ketua FOKBAR, Bambang Supriady.

Lebih lanjut, dalam rilis tersebut FOKBAR juga menghimbau segenap masyarakat khususnya pemuda-pemudi dalam wilayah Kecamatan Baiturrahman untuk dapat mengindahkan seruan bersama baik yang dikeluarkan oleh MPU maupun seruan bersama Muspika Baiturrahman yang telah disosialisasikan beberapa waktu yang lalu baik oleh FOKBAR sendiri maupun oleh unsur Muspika.

Katanya lagi, semua ini dilakukan sebagai bentuk dukungan dan keseriusan elelmen-elemen masyarakat dalam menegakkan Syari'at Islam di bumi Serambi Mekkah sesuai dengan status Aceh sebagai daerah Syariat Islam dimana Aceh mempunyai otoritas penuh terhadap pelaksanaan Syari'at Isam yang dikuatkan oleh Undang-undang, Qanun (Perda).

Ketika dikonfirmasi, Bambang Supriady membenarkan pers rilis tersebut dan menegaskan bahwa inti dari rilis tersenut, FOKBAR meminta kepada seuruh elemen masyarakat agar tidak merayakan pesta malam tahun baru di wilayah Kecamatan Baiturrahman. Dan Kepada seluruh pemuda Baiturrahaman bersama perangkat Keuchik dan perangkat gampong diminta siap mengawal gampong masing-masing dari berbagai potensi pelanggaran syariat Islam pada malam tahun baru nanti . Kepada warga non muslim, FOKBAR meminta agar dapat menghormati warga muslim dengan tidak merayakan tahun baru secara berlebihan atau cukup dirayakan dikalangan keluarga saja. (*)


bandaacehkota

Salurkan Karya & Bakat Anda Di


 
Support : Copyright © 2011. Kabar Aceh - All Rights Reserved
Alamat Redaksi/ Bisnis/ Pemasaran: Jln.Mohd.Taher,Kec.Lueng Bata,Banda Aceh. Telp/Hp: 081360224009