Tua-tua keladi, makin tua makin jadi,
itulah kata-kata yang cocok menggambarkan sosok M. Rizal, pria kelahiran Banda
Aceh tahun 1965 ini merupakan suami tercinta dari Nurdiah yang telah
dikaruniain empat orang buah hati. M. Rizal yang akrab disapa bg A ini merupakan
pria dengan segudang talenta dalam hidupnya. Baginya hidup adalah bekerja dan
terus bekerja juga dibarengi ibadah kepada Allah Swt pemilik dari segala hal di
dunia ini.
Ditemui Kabar Aceh dikediamannya, banyak cerita yang disampaikan Bg A
kepada wartawan. Di sebuah gudang bekas panglong kayu berukuran 25x25 M inilah
Bg A memulai kisahnya. “Dahulu ini merupakan sebuah gudang panglong kayu tempat
pembuatan beraneka ragam jenis perabot dan saya adalah pemiliknya, namun hari
ini itu semua tinggal kenangan saja.” Ungkapnya dengan berlinang air mata.
Ternyata gempa 9,1 Skala Richter yang
disusul dengan gelombang tsunami pada 26 Desember 2004 lalu telah meluluh
lantahkan semua yang dimiliki mantan toke
perabot ini. Semuanya hancur, barang-barang habis dibawa air dan kerugian
mencampai 300 juta lebih. Ungkapnya.
Gudang yang beralamat di Gampong
Cot Lamkuweuh, Kec Meuraxa, Kota Banda Aceh ini. Kini tinggal sisa-sisa kayu
dan beberapa mesin untuk membuat perabot, juga sebuah kenangan bercampur
harapan akan nasib kedepan gudang ini. Tapi syukurnya gudang ini merupakan hak
milik pribadi bukan sewa. Katanya.
Sehari-harinya
pria yang energik dan ramah senyum ini selalu menghabiskan waktu di gudang
miliknya ini, dari membuat kaki meja osin dan jenis-jenis perabot kecil
lainnya. Itu semua dibuatnya dengan memanfaatkan sisa-sisa kayu yang ada.
Lukman,
seorang teman akrab Bg A mengatakan, Bg A ini orangnya pantang menyerah dan
benar-benar rajin, pagi-pagi sudah kegudang ambil palu dan paku lalu
ketuk-ketuk kayu hingga akhirnya sudah jadi tempat nyantai anak-anak yang
datang untuk bermain. Dulu gudang ini cuman ruangan terbuka, tapi sekarang
ditutupi dengan kayu semua dindingnya dan ini semua kerja dari Bg A. Memang
tipe orang rajin bekerja beliau ini dari dulu hingga sekarang. Ungkapnya.
Lukman
juga menambahkan, “ Bg A ini orangnya, pantang yang namanya bermalas-malasan,
asal masih ada yang bisa dia kerjakan pasti dia kerjakan, kalaupun sudah tidak
ada, maka dia akan membuat kerjaan sendiri. Ntah apa saja yang dibuatnya di
gudang ini, tapi hari-harinya memang dia habiskan di gudang ini.” Kata lukman.
Bg A melanjutkan, dirinya sangat ingin
untuk memanfaatkan lokasi gudangnya yang besar dan luas tersebut untuk dibuka
warung kopi dan pusat aneka ragam kerajinan masyarakat sekitar. Dengan lokasi
yang strategis karena dekat dengan pinggir jalan besar. Juga didukung support dari keluarga dan
teman-temannya. Namun semua itu terhalang oleh tidak adanya anggaran dana, bila
ada anggaran maka Bg A sangat yakin pasti dirinya mampu untuk memanfaatkan
gudang tersebut dengan berbagai hal positif.
Insya Allah bila ada anggaran dana,
saya akan buka beberapa usaha di gudang ini seperti menghidupkan kembali usaha
perabot, didepannya bisa dibuka warung kopi, disampinya tempat untuk kerajinan
tangan masyarakat sekitar. Dan itu semua nantinya sangat bermanfaat guna
menampung para pengangguran yang ada untuk dapat bekerja bersama saya disini.
Ungkapnya dengan tegas.
Bg A sangat berharap semoga kedepan
ada seorang investor yang mau membantu memberikan pinjaman modal guna untuk
memulai kembali usahanya, baik itu terikat dalam perjanjian-perjanjian kontrak
ataupun semacamnya. Pria dengan segudang talenta ini juga mengharapkan bantuan
dari pihak pemerintah untuk dapat melirik dirinya. (Aditya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar