Pada Oktober 2013
ini, Indonesia akan kedatangan banyak pejabat dari negara berkembang maupun
negara maju. Para pemimpin negara tersebut datang untuk menghadiri Konferensi
Tingkat Tinggi Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) yang akan digelar di Nusa
Dua, Bali.
Dengan kegiatan ini, Bali menargetkan bisa
memperoleh pendapatan hingga Rp 20 triliun. Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan
Bali Gede Suarjana mengatakan, akan ada 18.000 orang peserta yang datang dalam
KTT APEC. "Itu bisa masuk minimal Rp5 triliun," katanya di Denpasar,
Minggu (14/7).
Dia menjelaskan, pendapatan paling terlihat
berasal dari peserta yang akan tinggal selama delapan hari di Bali dengan biaya
menginap di hotel rata-rata Rp1 juta per malam. Selama di Bali, mereka juga
akan mengeluarkan uang untuk belanja, mengunjungi obyek wisata hingga
bertransaksi. "Juga ada buyer yang ke sini. Itu bisa masuk sampai Rp 20
triliun," kata Suarjana.
Dengan pendapatan itu, Suarjana optimistis
pertumbuhan ekonomi Bali tahun ini bisa mencapai 7,1 persen, meningkat dari
tahun lalu sebesar 6,6 persen. "Hampir semua sektor terkena dampak
langsung dari KTT ini," tutupnya.
Acara ini rencananya juga akan dihadiri
langsung presiden negara maju seperti Presiden Amerika Serikat Barack Hussein
Obama. "Seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Amerika Serikat
Barack Hussein Obama, dan Presiden China Xi Jinping," kata Menteri Luar
Negeri Marty Natalegawa dalam jumpa pers di Gedung Pancasila, Kementerian Luar
Negeri, usai rapat koordinasi persiapan KTT APEC, Rabu (19/6).
merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar