"Jadi ada semacam dilema SBY, satu sisi akan mempertaruhkan partainya tak populer dan satu sisi ada kesulitan APBN," ujar Zuhro di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (16/6).
Karena itu, menurut Zuhro, pemerintah harus intensif dalam mensosialisasikan keadaan perekonomian nasional. Khususnya terhadap masyarakat kelas ekonomi ke bawah untuk lebih dapat memahami.
Zuhro menegaskan, keadaan naiknya harga BBM dengan kompensasi pemberian bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) amat rentan dengan persoalan. Terlebih menjelang Pemilu 2014.
"Jika ada BLSM memang akan rentan dan dipersoalkan. Kawi khawatir sekali, partai-partai membonceng suasana ini. Tentu jika BBM naik harga akan melambung, berat sekali untuk masyarakat," jelas Zuhro.
Jika sejak awal SBY tegas, maka tidak akan terjadi gonjang-ganjing politik. "Ini karena ketidaktegasan pemerintah yang menimbulkan tarik menarik politik. Apa sikap dari SBY memberikan point tarik menarik yang merugikan masyarakat. Belum naik pun, harga sudah naik, ini menjelang puasa dipastikan akan naik. Saya rasa pemerintah kurang cerdas," tandasnya.
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar