Rektor Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh mengatakan
penegakkan Syariat Islam di Aceh harus di lakukan dengan hati, karena selama
ini berbagai upaya sudah dilakukan oleh pemerintah dalam melaksanakan
penegakkan Syariat Islam di Aceh.
Hal
itu dikatakan Prof Dr H Farid Wajdi Ibrahim MA saat mengisi pengajian rutin
yang oleh Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di rumah Aceh jelingke
Banda Aceh dengan thema Peran UIN dalam menyukseskan Syariat Islam di Aceh rabu
23/10
Farid
Mengajak semua pihak untuk mengunakan hati nurani dalam mengembankan tugas
mulia ini, karena tanpa mengunakan hati apa yang dilakukan oleh pemerintah
untuk menyukseskan Syariat Islam tidak akan sukses.
UIN
selain Rektor Prof Dr H Farid Wajdi Ibrahim MA, turut hadir Wakil Dekan III
Fakultas Dakwah dan Komunikasi Drs Baharuddin AR, Kamaruddin MA, Sabirin,
Nazaruddin Musa
“Saya
sangat prihatin dengan kondisi masyarakat Aceh saat ini, sedikit-sedikit
menyalahkan petugas di lapangan, padahal kenyataan terjadi semua kita
mengedapankan nafsu semata dengan meninggalkan hati nurani yang sangat mulia.
Tuturnya
Jika
mau jujur dalam pelaksanaan Syariat Islam coba kita kembali pada fitrah kita
sendiri, karena fitrah manusia suci, kesucian itu ada pada hati, tambahnya
mendapat aplus dari peserta pengajian
Farid
yang tampil berbeda dalam menyajikan kegiatan ini melanjutkan, negeri kita
terlanjur banyak ajaran sesat yang bertebaran di tengah masyarakat, karena itu
kita bersama-sama untuk melaksanakan tugas ini, tidak cukup kita berikan tugas
ini pada Dinas Syariat Islam yang saat ini dikepalai oleh Wakil Rektor IV UIN
Ar-Raniry Prof Dr Syahrizal Abbas MA.
Masing-masing
kita memiliki tugas dan kewajiban tersendiri dalam menyukseskan penerapan
Syariat Islam di Aceh agar berjalan dengan baik, sesuai dengan ajaran dan undang-undang
yang berlaku. Tambahnya
Misalnya
wartawan tentunya harus memburu berita yang positif sebagai sarana informasi
kepada masyarakat, Kampus hanya menyusun naskah Akademik pelaksanaannya,
sedangkan Dinas (Pemerintah) melakukan inplementasi apa yang sudah kita susun
dengan baik, sedangkan ulama penerang gulita, masyarakat memiliki tugas
mengawasi dan menerima pelaksanaan tersebut. Tambah farid seraya mencontohkan
Farid
Menegaskan, karakteristik masyarakat Aceh itu cerdas, tidak perlu mengedepankan
kekerasan, cukup dengan mengunakan hati, itu konsep ideal yang bisa kami
tawarkan untuk mencari solusi masyarakat Aceh saat ini.
Dakwah
rasul di negeri mekkah itu mencapai 10 tahun mengedapkan hati, sehingga
perintah untuk melaksanakan kewajiban secara menyeluruh tepatnya tahun ke 11
kerasulan ketika saat hijrah ke negeri madinah, disitulah pengembangan Syiar
Islam semakin berkembang. Tambahnya
Karena
itu mari kita tebarkan penegakkan syariat islam yang sudah berjalan sebelas
tahun sesuai dengan tugas masing-masing seperti yang sudah di terapkan oleh
baginda Rasulullah SAW dalam menyukseskan syiar islam dimuka bumi ini. Serunya(*)
dinsyar.acehprov.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar