Pemerintahan
SBY-Boediono setelah 4 tahun berjalan mendapat reaksi tidak puas dari
masyarakat. Ketidakpuasan masyarakat itu terekam dalam survei yang dirilis
Pol-Tracking Institute.
Hasil
survei itu menyebutkan tingkat ketidakpuasan publik terhadap pemerintahan SBY
selama ini mencapai 5,51 persen tidak puas. Sebanyak 40,5 persen puas, dan
sisanya 8 persen menjawab tidak tahu.
Direktur
Eksekutif Pol Tracking Institute Hanta Yuda mengatakan, tingkat ketidakpuasan
masyarakat kepada pemerintahan SBY-Boediono tertinggi pada bidang ekonomi,
dengan persentase 70,9 persen. Kemudian diikuti secara berturut-turut bidang
hukum, keamanan, kesehatan, dan bidang pendidikan.
"Ketidakpuasan
pada bidang ekonomi mencapai 70,9 persen, bidang hukum 57,7 persen, bidang
keamanan, 45,8 persen, kesehatan 43,4 persen, dan bidang pendidikan," kata
Hanta.
Hal ini
disampaikan dalam laporan survei bertajuk 'Evaluasi 4 Tahun SBY Budiono:
Stagnasi Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Pemerintah dan DPR' di Morrisey
Serviced Apartment & Hotel, Lecture Room, Jalan. KH Wahid Hasyim No.70,
Jakarta Pusat, Minggu (20/10).
Bidang
ekonomi yang menjadi keluhan masyarakat terhadap pemerintah, menurut Hasta
adalah hal yang wajar, karena saat survei dilakukan pada pertengahan September
hingga akhir, beberapa harga pangan mengalami kenaikan harga.
"Bulan
September itu kan ada kenaikan harga cabe, bawang putih, terus daging, kemudian
beberapa bahan pangan yang menghilang di pasaran. Wajar jika publik kecewa
dengan tata kelola ekonomi pemerintah," ujar Hasta.
Hasta
menjelaskan, survei yang dilakukan lembaganya hanya merekam persepsi publik.
Dia menilai, dengan hasil ini, sekiranya pemerintahan SBY-Boediono segera
memperbaiki kinerja menjelang satu tahun berakhirnya pemerintahannya.
"Rendahnya
kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah menjadi ujian berat bagi
SBY-Boediono menjelang Pemilu 2014. Di mana para menteri dari partai politik
akan terpecah fokus mengedepankan tugas pemerintahan atau mementingkan
kemenangan partai. Ini berpotensi mengganggu kinerja pemerintahan dalam
kementerian. Selain itu, mengutanya dualisme loyalitas dari kalangan menteri
yang berasal dari unsur partai akan menjadi ujian berat bagi SBY-Boediono dalam
sisa satu tahun kepemimpinannya," ujar Hasta.
Survei
Pol-Tracking Instititute dilakukan dengan serempak di 33 provinsi, dengan 2010
sampel dan tingkat kesalahan kurang lebih 2,19 persen pada tingkat kepercayaan
95 persen. Sedangkan penarikan sampel mennggunakan multi-stage random sampling.
Pengambilan data dengan wawacara tatap muka dengan kuiseoner yang dilakukan
pada 13-23 September 2013.(*)
merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar