Usai Lebaran, PT Pertamina (Persero)
kembali mengajukan rencana kenaikan harga gas elpiji non subsidi seberat 12
kilogram (kg). Pertamina kembali menggunakan alasan kerugian Rp 28 triliun
sejak 2009 karena bisnis penjualan gas elpiji 12 kg.
Direktur
Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko Pertamina Afdal Bahaudin mengatakan,
Pertamina telah mengajukan rencana kenaikan harga gas elpiji 12 kg ke
pemerintah. Namun, sangat susah karena tidak direstui pemerintah.
"Kalau
saya naikkan Rp 1.000 per tabung aja susahnya setengah mati. Gimana mau naikkan
harga keekonomian," ujar dia di Jakarta, Kamis (11/7).
Afdal
menambahkan, rencana menaikkan harga gas elpiji 12 kg bukan tanpa alasan. Tahun
ini saja, Pertamina diperkirakan mengalami kerugian hampir mencapai Rp 5,2
triliun. "Kalau dikumulatifkan sejak 2009, Pertamina telah alami kerugian
hingga mencapai Rp 28 triliun," kata dia.
Sebelumnya,
PT Pertamina (Persero) untuk menaikkan harga elpiji 12 kg selalu mentok. Tapi
bos Pertamina Karen Agustiawan mengatakan kenaikan elpiji 12 kg mau tidak mau
harus dilakukan agar Pertamina tidak terus merugi.
"Setelah
Agustus atau setelah Lebaran, Pertamina akan naikkan harga elpiji 12 Kg,"
kata Karen.
merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar