Gerambolan pencuri ternak tersebut, keperogok dengan tim Patroli
Narkoba Polres Aceh Besar, di lintas Lamkabe –Lamteba, gelagat yang
mencurigakan langsung mendapat pemeriksaan intensif dari pihak kepolisian yang
sedang berpatroli Ganja di Kawasan itu.
Alhasil sejumlah barang bukti ditemukan dari dalam mobil
Avanza warna Silver berplat Polisi BK 1743KG, yang digunakan pelaku, dua sisir
pisang ayam yang telah diberikan Racun Babi, mengundang pihak keamanan untuk
melakukan introgasi lebih lanjut, tidak tanggung-tanggung dari hand phone salah
satu anggota gerombolan ditemukan komunikasi lewat pesan singkat (SMS) dengan
salah seorang yang di duga penadah ternak curian yang mereka hasilkan.
Ditempat terpisah Ani (47) Warga palo Pidie pun seketika
disergap polisi dikediamannya di Palo Pidie, juga tanpa perlawanan. Kini barang
bukti dan pelaku diamankan di Mapolres Aceh Besar, untuk Proses lebih lanjut.
Kapolres Aceh Besar ,AKBP, Drs. Djadjuli, melalui Kasat
reskrimnya Iptu Diego Aries Kakoari, mengatakan, kelima tersangka ditangkap
ditempat terpisah, kelompok dimaksud diduga pelaku pencurian dan peracun ternak
warga selama ini, di kawasan Aceh Besar dan Pidie,” mereka adalah salah satu
kelompok yang selama ini diduga sebagai pencuri dan peracun ternak warga,
termasuk penadahnya,” kata Diego, kepada media ini, di Mapolres setempat,
Selasa (25/6).
Bila terbukti tambah diego, maka mereka akan didera dengan
Pasal 363 dan Pasal 480 , jo 55-56 kitab undang-undang Hukum Pidana, dengan
ancaman hukuman tujuh tahun penjara.
menurut Diego, dari hasil pemeriksaan sementara, diduga jumlah kelompok Pencuri dan peracun ternak lebih dari satu kelompok, semuanya dikonsentrasikan oleh ANI, sekaligus sebagai donatur dan penampung ternak curian itu, yang lebih parah lagi, sejumlah ternak yang diserahkan kepenadah diduga disembelih setelah mati, sebab ternak –ternak dimaksud diangkut setelah mati dari memakan racun yang di tebarkan pelaku,” kelompok mereka lebih dari satu, dan modusnya diracun terlebih dahulu ternak yang jadi sasaran,” terang nya.
menurut Diego, dari hasil pemeriksaan sementara, diduga jumlah kelompok Pencuri dan peracun ternak lebih dari satu kelompok, semuanya dikonsentrasikan oleh ANI, sekaligus sebagai donatur dan penampung ternak curian itu, yang lebih parah lagi, sejumlah ternak yang diserahkan kepenadah diduga disembelih setelah mati, sebab ternak –ternak dimaksud diangkut setelah mati dari memakan racun yang di tebarkan pelaku,” kelompok mereka lebih dari satu, dan modusnya diracun terlebih dahulu ternak yang jadi sasaran,” terang nya.
Untuk itu ia berharap agar pemilik ternak tidak melepaskan
ternaknya dimalam hari dan lebih waspada terhadap potensi pencurian yang
dominan menggunakan mobil mewah, jenis minibus,” bila ada yang
mencurigakan segera lapor ke pihak terkait,” pesan Diego.
Informasi yang berhasil dihimpun media ini, menyebutkan ada
puluhan ternak warga yang telah dinyatakan hilang dalamkurun waktu dua
bulan terakhir, terutama di kawasan kecamatan seulimum, Jantho, Lembah
seulawah, dan warga kerab melihat sejumlah mobil pribadi jenis Avanza dan
innova, yang berlalu lalang jika telah larut malam, “ sering kami lihat mobil
pribadi lalu lalang, tapi kami tidak berani menegurnya,” ungkap salah seorang
korban di Gampong data Gase kecamatan Seulimum Aceh Besar.
Amatan media, dalam kurun waktu dua bulan ini ada tiga titik
yang ditemukan ternak warga mati di tepi jalan, yakni di Gampong raboe, Gampong
Data Gasee, dan Gampong Lamkabe, kecamatan seulimum, dengan kondisi bangkai,
perut busung dan mengeluarkan sejenis bekas bakar di dubur ternak. (Dahlan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar