Mahasiswa UBK Membakar Pos Polisi |
Secara resmi Pemerintah
sudah mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Harga
jual bensin menjadi Rp6.500 per liter, sedangkan harga solar menjadi Rp5.500
per liter. "Harga berlaku serentak di seluruh wilayah Republik Indonesia
terhitung tanggal 22 Juni 2013 pukul 00.00 WIB. Demikian pengumuman ini untuk
diketahui dan dilaksanakan," ujar Menteri ESDM, Jero Wacik, saat jumpa
pers di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat malam 21 Juni
2013.
Pengumuman kenaikan harga
BBM disambut unjuk rasa mahasiswa yang sudah berlangsung sejak Jumat sore. Aksi
yang berlangsung di beberapa titik ini bahkan mulai anarkis saat BBM resmi
dinaikan. Unjuk rasa mahasiswa yang berujung bentrok dengan petugas bahkan
terjadi hingga Sabtu dini hari, 22 Juni 2013. Massa mahasiswa melempari petugas
dan merusakan pos polisi di kawasan Megaria, Jakarta Pusat.
Bentrok antara mahasiswa
IISIP Jakarta dan polisi bahkan masih terjadi pada pukul 02.50 WIB, di kawasan
Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Mahasiswa menutup jalur arah Jakarta dengan
duduk di jalan dengan membakar ban bekas. Mereka juga menyandera truk bermuatan
elpiji. Selama lebih dari lima jam jalanan diblokir mahasiswa.
Mahasiswa yang
sebelumnya dipukul mundur polisi karena memblokir jalan di depan kampus kembali
melakukan pelemparan ke arah petugas. Polisi kemudian menembakan gas air mata
ke arah mahasiswa. Saat pembubaran paksa dilakukan, polisi menangkap seorang
pemuda yang dianggap sebagai provokator.
Bentrokan antara petugas
dan mahasiswa juga pecah di depan kampus Universitas Nasional (Unas) di Jalan
Sawo Manila, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Aksi pemblokiran yang
dilakukan massa mahasiswa memancing reaksi dari petugas yang merangsek masuk
membubarkan aksi.
Mahasiswa yang semula
tertib, tiba-tiba melemparkan botol dan bom molotov ke arah polisi yang membuat
barikade. Mahasiswa juga melempar batu dan bambu sambil berteriak menantang. Berdasarkan
informasi di lapangan, tiga korban yang terluka akibat kericuhan itu, yakni seorang
mahasiswa Unas bernama Reja dari Fakultas Komunikasi dan dua polisi atas nama
Bripda Andi dan Aiptu Sodikin.
Aksi paling anarkis
terjadi di kawasan Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Para mahasiswa
melakukan penutupan dengan pembakaran ban di tengah jalan dan meletakkan batang
pohon, kayu dan seng.
Kurang puas, mahasiswa
dari Universitas Bung Karno (UBK) itu kemudian membakar Pos Polisi di
Perempatan Cikini. Mereka juga membakar mercon dan melempari Gedung Metropole
Megaria yang berada persis di samping halte Megaria dengan batu. Kendaraan
dinas berpelat nomor 3338-00 mililk Departemen Pertahanan juga dirusak massa.
Mahasiswa akhirnya dapat
dipukul mundur. Polisi membawa dua mahasiswa dengan sepeda motor, dan menurut
nformasi yang dihimpun, salah satu orang mahasiswa itu bernama Bintar, yang
merupakan Sekjen GMNI.
Aksi blokir jalan juga
dilakukan mahasiswa di depan kampus Universitas Jayabaya di kawasan Jakarta
Timur. Mahasiswa membakar ban bekas untuk menghalau kendaraan agar tidak dapat
melintas.
Mahasiswa Universitas
Indonesia (UI) juga ikut menolak kenaikan harga BBM. Mereka menggelar unjuk
rasa sambil membakar keranda mayat bertuliskan Presiden SBY dan Wakilnya,
Boediono.
Macet
Parah
Aksi yang berlangsung di pintu Tugu Buku ini, sempat membuat
arus lalu lintas menuju Jakarta macet parah. Minimnya pengawalan, membuat
mahasiswa leluasa menjalankan aksinya. Di Bandung, ratusan mahasiswa dari
berbagai universitas di kota itu memblokir Jalan Ir. Djuanda dengan membakar
ban. Akibatnya, arus lalu lintas macet total dari kedua arah.
Aksi serupa juga digelar
di ratusan mahasiswa STMIK Nurdin Hamzah Jambi. Massa menutup Jalan Kolonel
Abundjani sebagai aksi menolak kenaikan harga BBM. Ditutupnya Jalan Kolonel
Abundjani di depan kampus STMIK Nurdin Hamzah membuat macet tidak terhindarkan
akibat kendaraan terjebak di jalan yang diblokir mahasiswa.
Vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar