Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan partainya
tidak menutup koalisi dengan siapa saja, itu termasuk dengan partai oposisi
sekalipun. Salah satu contohnya, lanjut Ruhut, seperti yang dilakukan SBY saat bertemu
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo
Subianto .
"Politik itu last minute, apalagi Gerindra tidak menutup kemungkinan untuk koalisi,"
kata Ruhut saat jumpa pers mengenai Kaleidoskop 2013 bersama Pimpinan Fraksi
Partai Domokrat, di Restoran Pulau Dua, Kamis (26/12).
Ruhut menambahkan, sebagai seorang negarawan, siapapun harus
dihormati. Itu termasuk oposisi.
"Kalau kaitan SBY dan Prabowo, saya selalu diingatkan beliau ( SBY), jaga kualitas komunikasi saya dengan Pak Prabowo."
"Kalau kaitan SBY dan Prabowo, saya selalu diingatkan beliau ( SBY), jaga kualitas komunikasi saya dengan Pak Prabowo."
Pada Selasa (24/12) kemarin, ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menggelar pertemuan dengan SBY yang
juga ketua umum Partai Demokrat di
kantor Presiden, Jakarta.
Pertemuan tersebut tentunya bukan pertemuan biasa. Sebab, jika dua
elite partai bertemu tentunya memiliki agenda politik tertentu. Apalagi
pertemuan di kantor Presiden kali ini merupakan yang kedua setelah pertemuan
pertama di kantor Presiden digelar pada Senin (11/3) lalu.
"Tadi saya diterima Bapak Presiden sebagaimana saudara
ketahui, secara berkala memang sudah beberapa saat beberapa kali menghadap
presiden," ujar Prabowo, Selasa, (24/12).
Prabowo mengakui dalam pertemuan itu dibicarakan soal soal kondisi
politik dan tukar pandangan. "Kita tukar pandangan, saya berkonsultasi
kepada beliau tentang ekonomi, perkembangan politik, kita tukar menukar
pandangan," ujar Prabowo.
merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar