Home » , » Dewan Pimpinan Taman Pelajar Aceh Yogyakarta Melakukan Pendakian Massal Di Puncak Gunung Merapi

Dewan Pimpinan Taman Pelajar Aceh Yogyakarta Melakukan Pendakian Massal Di Puncak Gunung Merapi

Written By Unknown on Sabtu, 28 Desember 2013 | 23.49

Diantara berbagai seremonial peringatan 9 tahun gempa bumi dan tsunami Aceh banyak di antara kita mungkin melupakan berbagai hikmah dibalik cobaan yang diberikan Allah SWT kepada manusia. Perdamaian antara Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka merupakan salah satu dari jutaan hikmah dibalik musibah itu kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kamis, 26 Desember 2013 tepat 9 tahun sudah peristiwa gempa bumi dan tsunami aceh terjadi. Hingga saat ini masih banyak peran dan tugas yang harus diselesaikan pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat aceh. Dengan tidak terlena euphoria yang semata hanya untuk menafikan bahwa rakyat sudah sejahtera dan pembangunan fisik telah terlaksana, tapi hal ini merupakan anomali. Kita harus mengakui bahwa perdamaian ini merupakan perdamaian semua kalangan dan tidak lagi terprovokasi dengan segilintir elit elit yang mengatasnamakan dirinya untuk tujuan kemerdekaan aceh. Akan tetapi, sekarang ini aceh telah merdeka dari segala bentuk kebakuan yakni konflik dan bencana besar tsunami. Yang menjadi tantangan kedepan ialah mempersatukan seluruh gagasan pikiran untuk membangun aceh yang moderat dan agamis.

Dewan Pimpinan Taman Pelajar Aceh Yogyakarta, memperingati Gempa Bumi dan Tsunami Aceh dengan melakukan Pendakian massal dan malam Renungan di Puncak Gunung Merapi Yogyakarta. Pendakian ini dimulai pada hari rabu 26 Desember 2013 pukul 01.00 dinihari dan sampai ke puncak pada pukul 07.00 Waktu Yogyakarta. Pedakian ini diikuti oleh 50 mahasiswa aceh di Yogyakarta 10 diantaranya merupakan mahasiswi.

M.Chandra Rizqi selaku ketua Tim Pendakian Massal mengatakan “gunung merapi merupakan gunung berapi teraktif di Indonesia dan merupakan gunung tertinggi di Yogyakarta, gunung yang memiliki ketinggian 2968 mdpl ditempuh dalam waktu 5 jam normal, akan tetapi dalam pendakian ini ada beberapa rekan kami yang mengalami kelelahan dan kedinginan, dengan mengucap syukur Alhamdulillah pendakian yang kami lakukan dapat ditempuh dengan waktu 6 jam dan semua pendaki sampai pada titik upacara yakni pasar bubrah”. “Tsunami adalah semangat di balik kesedihan, maka kita sebagai generasi Aceh harus kuat untuk menuju tingkat tertinggi yang lebih baik,” ungkap Chandra yang sering disapa Mas Coy.

Agam Zafina salah satu pendaki mengatakan “pendakian ini sungguh sangat menguji mental karena dalam 2 minggu terakhir Yogyakarta mengalami cuaca hujan. Akan tetapi, pada pendakian kali ini cuaca terlihat sangat cerah dengan sapaan bulan bintang dan merahnya matahari terbit di puncak gunung merapi.”


Taufik Akbar, Ketua Umum Taman Pelajar Aceh Yogyakarta juga ikut andil dalam pendakian. Taufik mengatakan “peringatan 9 Tahun Tsunami aceh di yogyakarta kali ini merupakan yang spesial, karena baru pertama kali diperingati di puncak gunung merapi. Pendakian massal ini mengambil tema ‘Geunta Perantauan’, yang mana kami sebagai mahasiswa Aceh yang merantau ke Yogyakarta tetap mengingat bahwa Aceh adalah tanah dimana kami dilahirkan.

Pendakian massal ini juga diikuti dengan malam renungan serta upacara pengibaran bendera Merah Putih dan pengibaran bendera bulan bintang. Taufik menambahkan “Bendera seharusnya tidak menjadi sumber perpecahan, tetapi sebagai symbol penyatuan rakyat Aceh. Ini terlihat dari besarnya antusias para pendaki yang berasal dari berbagai daerah di Aceh.” Semua pendaki dengan selamat kembali lagi ke balee gadeng pada pukul 01.00 dinihari tanggal 27 desember 2013. (***/Adi Doles)
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Copyright © 2011. Kabar Aceh - All Rights Reserved
Alamat Redaksi/ Bisnis/ Pemasaran: Jln.Mohd.Taher,Kec.Lueng Bata,Banda Aceh. Telp/Hp: 081360224009