Pada waktu reses, tiap anggota DPR diberi uang reses yang nilainya
bervariasi hingga puluhan juta rupiah untuk akomodasi ke daerah pemilihannya
masing-masing.
Wakil Ketua Komisi I DPR Ramadhan Pohan menilai,
banyak anggota DPR menggunakan uang rakyat tersebut untuk kepentingan pribadi.
Para wakil rakyat diduga lebih suka mengantongi uang tersebut, ketimbang untuk
rakyat.
"Semua anggota DPR harus mempertanggungjawabkan, tetapi saya
ragu. Minoritas (yang melakukan untuk kepentingan rakyat), mayoritas tidak
berani," kata Pohan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7).
Menurutnya, hal itu terjadi karena tak adanya aturan ketat dari
DPR. Sehingga para wakil rakyat bisa leluasa menggunakan anggaran itu, tanpa
adanya ketakutan dituduh menggelapkan dana rakyat.
Pohan mengaku, dirinya tiap reses mendapat anggaran Rp 40 juta
untuk keperluan konstituen. Dari dana itu, Pohan mengembalikannya ke masyarakat
dalam bentuk berbeda.
"Misalnya saya, empat mobil operasional untuk rakyat.
Ditambah lagi, bikin majalah setiap bulan," terangnya.
merdeka
merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar