Foto Doc Seputaraceh |
GEMPA di Kabupaten
Bener Meriah, Nangroe Aceh Darussalam, 2 Juli 2013 yang lalu, mengakibatkan 372
sekolah rusak. Pasca bencana gempa itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melakukan empat program sebagai usaha untuk rekontruksi dan rehabilitasi.
Menurut Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, empat program yang akan dilaksanakan
itu adalah identifikasi dan pembuatan perencanaan, pembersihan lahan dan
penyediaan lokasi baru untuk sekolah yang harus pindah.
Kemdikbud akan melakukan
pembangunan dan rehabilitasi sekolah, serta penyediaan buku dan peralatan untuk
kegiatan belajar mengajar. "Jika dikonversi ke ruang kelas, ada 1.380
ruang kelas yang rusak. Maka kami akan segera lakukan tindak lanjut," kata
Mohammad Nuh, di kantornya, Senin, 8 Juli 2013.
M Nuh
menambahkan bahwa dalam bencana alam tersebut, tercatat dua orang guru
meninggal dan 500 guru kehilangan tempat tinggalnya. Dalam keadaan tanggap
darurat itu, lanjutnya, Kemendikbud menyediakan juga kebutuhan pribadi siswa
seperti alat tulis, tas, seragam, dan sepatu.
Kementerian juga akan
menyediakan saran pendidikan darurat berupa bangunan sementara sebagai
pengganti ruang kelas yang rusak. "Minimal dari kayu, bukan tenda yang
temporer sekali," katanya.
Sementara itu, kata M
Nuh untuk memulihkan kondisi psikis siswa yang terkena bencana gempa tersebut.
Sejak tanggal 3 Juli 2013 yang lalu, kementerian sudah mengirim psikolog ke
Kabupaten Bener Meriah, Aceh.
vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar