Sebagian besar
masyarakat selama ini tidak mengatuhi bahwa ada sesuatu yang sangat luar biasa
dari sebuah batok kelapa. Kebanyakan masyarakat selama ini hanya memanfaatkan batok
kelapa untuk sekedar bahan bakar memasak. Namun, batok kelapa di mata Lukman, Pria
kelahiran Banda Aceh Tahun 1954 ini, dapat menyulap barang sepele itu menjadi produk
kreatif dengan nilai jual yang memuaskan.
Sosok lelaki bertubuh gemuk yang akrab disapa
Pakde saat ditemui Kabar Aceh dikediamannya
mengatakan dirinya sudah menekuni usaha batok kelapa ini sejak tahun 1998 yang
diberi nama usaha pande batok kelapa perhiasan Aceh tiga serangkai. Nama
tersebut baginya memiliki arti yang sangat mendalam bagi dirinya.
Pria yang beristri kan Susilo Wati, wanita
asal magelang kelahiran tahun 1959 inilah yang memberikan motivasi dirinya
selama ini dalam menekuni usaha membuat kerajinan tangan dari batok kelapa. “Istri
saya selalu setia menemani dalam membuat kerajinan tangan ini, walaupun sampai
tengah-tengah malam sekalipun” ungkapnya.
Disela-sela pembicaraan Pakde pun mengajak
wartawan kesebuah ruangan disalah satu sudut rumahnya, ternyata di ruangan
seukuran 2×3 meter yang dikhususkan olehnya inilah tempat Pakde melahirkan
karya dari tangannya sendiri.
Dari sebuah ruangan yang sengaja dibiarkan
berantakan inilah seorang Pakde terus mengais tenaganya untuk menciptakan
temuan-temuan karya unik yang terbuat dari batok kelapa. Mulai dari aksesoris
seperti kalung, kerabu, cincin, juga sampai hiasan rumah. Ungkapnya.
Pakde menambahkan
dirinya sanggup membuat hiasan ataupun aksesoris apa saja dari batok kelapa,
cuman kalau benda tersebut besar yang penting waktunya tidak bisa terburu-buru
agar hasilnya memuaskan. Katanya sambil tersenyum.
Saat
ditanya wartawan apa yang paling rumit telah dibuatnya Pakde mengatakan “
Selama ini yang paling sulit dan makan waktu cukup lama, adalah saat membuat
rencong yang besar dan juga sebuah kapal sebagai hiasan dirumah, tapi ya Insya
Allah semua itu telah dapat saya selesaikan dengan maksimal dan hasil yang
memuaskan. Pakde juga menerima pesanan membuat cincin emas, perak berbagai
bentuk, bahkan yang tergolong sulit bagi penempah lainnya.” Ungkapnya.
Pakde
juga mengutarakan bahwa selama ini dirinya belum mampu menghasilkan barang
karya tangannya dalam jumlah banyak
dikarenakan minimnya anggaran, “Pakde baru membuat banyak aksesoris hanya
ketika ada pesanan. Biasanya ada teman Pakde di Jakarta yang memesan, kemudian
ia memasarkannya ke Amerika, Singapura, dan Thailand. Terkadang ada beberapa
juga para turis yang datang langsung kerumah Pakde, mereka datang karena
diarahkan teman Pakde yang di Jakarta untuk melihat langsung cara
pembuatannya.” Katanya.
Sayangnya,
selama ini Pakde hanya berkerja sendiri dalam menyelesaikan semua pesanan
tersebut, tidak jarang pula harus begadang untuk menyelesaikan karyanya jika
pesanan sudah menumpuk. “Pakde tidak memperkerjakan orang lain, tapi saya mau
mengajarkannya dan sama-sama berkarya disini dan berharap akhirnya orang yang
saya ajarkan bisa mandiri,” ungkapnya.
Sementara
ini, ragam macam karya Pakde lebih sering ia pasarkan ke luar Kota seperti
Medan dan Jakarta bahkan sampai keluar Negeri, namun tidak ada salahnya bagi para
masyarakat Aceh pecinta aksesoris unik khususnya jika berkesempatan berkunjung
ke rumah Pak Dek di Jalan Dusun I Teungku Kuala, Gampong Cot Lamkuweuh, Kota
Banda Aceh.
Disana
anda dapat melihat langsung karya-karya uniknya dan anda juga dapat membuat
karya sendiri dari batok kelapa dengan membawa contoh bentuk yang akan dibuat
dan buat pemesanan bisa menghubungi 081360224009.
Farhel
Ditya, yang merupakan seorang promotor pemasaran kerajinan tangan ini
mengatakan, kerajinan tangan dari batok kelapa adalah sebuah karya tangan yang
luar biasa, coba anda bayangkan bagaimana sebuah batok kelapa dapat dibuat
menjadi rencong, cincin, leontin dan yang lebih aneh lagi bisa dibuat sesuai
bentuk apapun yang anda inginkan, tentu ini sangat luar biasa. Ungkapnya dengan
antusias.
Farhel
juga menambahkan, “Saya yakin dan percaya jika saja ada dana yang cukup guna
membeli peralatan yang layak dan juga menyewa sebuah gerai di tempat terbuka seperti
dipusat pasar, pasti usaha ini akan maju. namun sekarang ini usaha tersebut
merupakan usaha rumahan atau usaha yang dikerjakan di rumah. Minimnya anggaran
membuat usaha ini belum bisa berkembang.” Jelasnya.
Lanjutnya,
Dirinya juga berharap semoga kedepan usaha Pakde ini dapat berkembang di
Seluruh Aceh bahkan sampai seluruh Indonesia. Pakde juga membuka pelatihan dan
pengajaran buat siapa saja yang ingin menjadi seperti dirinya. Katanya.
Kim
Margon salah seorang turis asal Amerika yang merupakan langganan setia Pakde
saat ditemui Kabar Aceh di salah satu
café di kota Banda Aceh mengatakan, dirinya sangat suka dengan karya tangan
yang dibuat oleh Pakde “Menurut saya awalnya ini adalah sebuah karya yang biasa
saja, tapi ketika saya bawa pulang ke Amerika, teman-teman saya merasa
heran karena batok kelapa bisa diolah
menjadi leontin dan gelang tangan yang indah”. katanya.
Akhirnya
pada saat saya kembali ke Aceh, teman-teman saya pun banyak yang memesan
berbagai bentuk hiasan dari batok kelapa, tak jarang juga dari mereka menitip
gambar untuk dibuat dan semuanya bisa diselesaikan Pakde dengan hasil yang
memuaskan, hingga saat ini telah banyak karya dari pakde yang telah saya bawa
pulang ke Amerika. Ungkap Kim yang juga merupakan pengelola yayasan terangi
Indonesia di Banda Aceh. (Aditya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar