Jakarta
- Memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar, Provinsi
Aceh diharapkan mampu melakukan swasembada komoditi strategis seperti daging
sapi, kedelai, jagung dan pemantapan produksi beras.
Guna
mencapai hal tersebut dibutuhkan sumberdaya pendukung dan tambahan tenaga
penyuluh pertanian untuk melakukan berbagai upaya dalam rangka mempercepat
peningkatan produksi menuju swasembada sesuai program pemerintah.
Hal
tersebut disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perhiptani Aceh, Ir H
Nasaruddin MM, kepada Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Kementerian
Pertanian Dr Ir Momon Rusmono MS, jum’at, (4/10/13) lalu di Jakarta.
Disampaikan
Nasaruddin, jumlah penyuluh pertanian di Aceh sekitar 2.868 orang terdiri dari
1.050 PNS dan Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu (THL-TB) sebanyak 1.818 orang.
Sementara jumlah desa di Aceh sebanyak 6.559 desa.
“Kondisi
tersebut belum sebanding dengan jumlah desa. Idealnya 1-2 Desa dilayani satu
orang penyuluh pertanian,” ungkap Nasaruddin yang juga Bupati Aceh Tengah.
Melihat
kondisi itu, Perhiptani Aceh mengusulkan perekrutan tanaga penyuluh bakti
(tenaga harian lepas). Selain itu perlu juga memberdayakan penyuluh swakarsa,
penyuluh yang direkrut dari masyarakat tapi memiliki kemampuan sebagai tenaga
penyuluh pertanian.
Menanggapi
penyampaian Nasaruddin, Kepala Pusat Penyuluh Pertanian menyatakan akan
berupaya mendukung melalui penyediaan sarana dan prasarana bagi penyuluh
seperti transportasi, dukungan biaya operasional, balai penyuluhan pertanian di
setiap kecamatan.
“Memahami
dan akan memenuhi secara bertahap pada tahun 2014 dan seterusnya. Sudah
diupayakan (diusulkan) sehingga bisa menjadi prioritas,” kata Kepala Pusat
Penyuluhan Pertanian Kementerian Pertanian Dr Ir Momon Rusmono MS, sembari
mengungkapkan sudah mengusulkan penambahan jumlah penyuluh kepada kementerian
PAN dan RB. (*)
humas.acehtengahkab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar