Pemerintah menyatakan 3.000 sapi siap
potong impor akan tiba di Indonesia pada 2 Agustus mendatang. Angka ini akan
terus bertambah sampai harga daging di pasaran kembali normal.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan
sapi siap potong jauh lebih efisien dari segi harga dibandingkan daging sapi.
Langkah ini diharapkan lebih efektif menekan harga daging saat ini.
"Harga
yang sudah dipotong memang jatuhnya lebih mahal daripada sapi siap potong dan
yang kita datangkan soal sapi siap potong," ujarnya saat ditemui di kantor
presiden, Jakarta, Kamis (25/7).
2
Agustus, lanjutnya, merupakan kloter pertama impor sapi potong. Selanjutnya
pada tanggal 5 akan datang kloter kedua sebanyak 2.000 sampai 3.000 ekor sapi.
Ini didatangkan untuk menekan harga daging jelang Lebaran yang jatuh pada
tanggal 8 dan 9 Agustus.
"Sebelum
Lebaran itu 3 ribuan ekor akan tiba, setelah itu akan lebih," tuturnya.
Gita
mengklaim upaya impor pemerintah impor daging sapi selama ini telah mampu
menurunkan harga di beberapa wilayah Jabodetabek.
"4
hari terakhir harga daging sapi sudah mulai turun. Ada beberapa pasar di
Jabodetabek harga sudah mulai Rp 80.000 per kilo di bawah Rp 100.000," jelasnya.
Sebelumnya,
pemerintah kembali akan mengimpor sapi siap potong dengan jumlah berapapun demi
menurunkan harga daging hingga kisaran Rp 75 ribu-Rp 80 ribu per kilogram
secepat mungkin. Itu di luar impor 109.000 sapi bakalan yang sudah dilakukan
pemerintah dan 3.000 daging sapi yang bakal didatangkan Bulog dari Australia.
Gita
mengaku kecewa dengan ulah importir yang menghambat proses pemotongan 109 ribu
sapi bakalan yang sudah diimpor selama semester I lalu. Penyebab kelambanan
pemotongan itu lantaran importir masih ingin mengambil untung dengan menjual
sapi mereka dengan harga tinggi kepada Rumah Potong Hewan (RPH). Kendati
demikian, Gita belum akan menghukum importir nakal tersebut karena masih fokus
untuk mendatangkan pasokan sapi siap potong dari luar negeri.
merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar