Home » » Hari pertama, operasional Bandara Kuala Namu kacau

Hari pertama, operasional Bandara Kuala Namu kacau

Written By Unknown on Jumat, 26 Juli 2013 | 09.54


Pesawat Garuda Indonesia GA181 tujuan Jakarta menandai dimulai penerbangan komersial dari Bandara Kuala Namu, Deliserdang, Kamis (25/7). Pesawat yang mengangkut 106 penumpang itu lepas landas sekitar pukul 05.15 WIB.
Penumpang yang akan berangkat dilepas dengan lagu dan tarian Melayu di lorong Gate 5. Kru pesawat juga dikalungi bunga dan diulosi oleh Direktur Utama Angkasa Pura II Tri Sunoko.
Bandara Kuala Namu yang terletak di Deliserdang, Medan, digadang-gadang bakal menjadi salah satu bandara terbaik di dunia. Namun, ada yang membuat Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan malu. 

Pandangan Dahlan tertuju pada pos pengamanan bandara. Hari pertama operasional Bandara Kuala Namu, Dahlan mengaku malu dengan kondisi pos pengamanan bandara yang disiapkan pihak kepolisian untuk menjaga keamanan bandara.

Protes itu disampaikan Dahlan Iskan kepada Dirut PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko dan Kapolres Deli Serdang AKBP Dicky Patrianegara saat soft operasional di Bandara Kuala Namu. Dahlan malu karena pos pengamanan tersebut hanya terbuat dari triplek atau kayu yang dipakukan pada kayu yang berdiri. Jika tidak ada tulisan "Pos Pengaman Operasional Bandara", mungkin tidak ada yang mengira bahwa pos tersebut adalah pos pengamanan.

Dahlan Iskan mengatakan bentuk bangunan pos pengamanan yang terbuat dari kayu triplek tersebut tidak sesuai dan tidak sebanding kemegahan Bandara Kuala Namu. "Masa bandara secantik ini diwarnai bangunan seperti itu," katanya di Medan.

Selain itu, berdasarkan pantauan merdeka.com, antrean juga terlihat cukup panjang di lokasi check in penerbangan. Calon penumpang menyatakan ada masalah pada sistem konveyor bagasi. Saya sudah antre sekitar 20 menit, kata Nababan, penumpang Lion Air tujuan Jakarta.
Sejumlah kekurangan dari bandara baru ini antara lain ialah pertama, akses jalan utama yang belum rampung. Pun, pada jalur alternatif menuju bandara tersebut yang umumnya masih buruk.
Kedua, penerangan dan rambu penunjuk arah jalan. Ketiga, bandara ini masih dilakukan penyempurnaan fisik.
Pekerjaan yang paling kentara terlihat di stasiun kereta bandara. Pengelasan dan aktivitas pekerjaan paling banyak terlihat di sana. Suara bising dan debu dari pekerjaan itu membuat Bandara Kuala Namu kurang nyaman. Bau debu paling terasa begitu penumpang memasuki sarana pengganti Bandara Polonia ini.
Keempat, kemegahan Bandara Kuala Namu belum disertai dengan fasilitas yang memadai. Masjid dan ruang VVIP belum ada di sana.
Dahlan menuturkan, meski belum sepenuhnya sempurna, pengoperasian Bandara Kuala Namu telah menjawab kekhawatiran banyak pihak terhadap kebijakan operasional hari ini. Banyak yang menduga kondisi Bandara Kuala Namu akan kacau karena pengoperasiannya terkesan dipaksakan. "Ada pula yang meminta pengoperasiannya ditunda. Saya pun tadi malam ikut khawatir," akunya.
Sementara itu, Tri S Sunoko berjanji, pihaknya akan memperbaiki semua kekurangan di bandara pengganti Polonia tersebut. Angkasa Pura II masih punya sekitar 56 hari untuk melakukan perbaikan sebelum diresmikan September mendatang.
merdeka
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Copyright © 2011. Kabar Aceh - All Rights Reserved
Alamat Redaksi/ Bisnis/ Pemasaran: Jln.Mohd.Taher,Kec.Lueng Bata,Banda Aceh. Telp/Hp: 081360224009